Trauma psikologis adalah cedera fisik pada pikiran yang terjadi karena peristiwa menyedihkan atau menakutkan. Trauma biasanya disebabkan oleh sejumlah besar tekanan emosional yang melebihi kapasitas seseorang untuk menghadapinya, atau secara efektif mengintegrasikan perasaan yang terlibat dengannya ke dalam kehidupan seseorang. Sementara tingkat trauma bervariasi dari individu ke individu, stres traumatis dapat memiliki dampak yang signifikan pada mental health seseorang, terutama dalam hal efeknya pada kemampuan seseorang untuk berpikir jernih dan berfungsi dengan baik.
Trauma psikologis dapat memiliki efek mendalam pada kesehatan mental dan kepribadian seseorang, dan mereka dapat memiliki dampak besar pada masa depan seseorang. Sebab, selain berdampak pada kondisi mental korban saat ini, trauma psikologis juga bisa berdampak pada masa depan seseorang. Ketika seseorang mengalami peristiwa traumatis, dia berada pada risiko yang jauh lebih tinggi menderita gangguan stres pasca-trauma (PTSD) di masa depan. Gangguan stres pasca trauma memiliki dampak signifikan pada kemampuan seseorang untuk memproses informasi, menangani emosinya, dan berpikir secara rasional.
Trauma psikologis dapat memiliki efek jangka panjang dan buruk pada kesehatan mental seseorang. Efek trauma psikologis dapat sangat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan trauma, kemampuan seseorang untuk menghadapi trauma, dan jenis trauma yang dialami. Namun, salah satu manifestasi fisik yang paling umum dari trauma psikologis adalah gangguan stres pasca trauma. Ini disebabkan oleh gejala fisik trauma, yang bisa memakan waktu hingga beberapa bulan untuk berkembang.
Ada banyak jenis efek emosional, fisik dan mental dari trauma psikologis. Suatu peristiwa traumatis dapat menyebabkan cedera fisik, seperti patah tulang, memar, luka, luka bakar, dan cedera internal, seperti memar, luka, luka bakar, infeksi, atau pendarahan. Cedera ini kemudian akan berdampak pada suasana hati seseorang, serta kesehatan mentalnya. Orang yang mengalami trauma mungkin mengalami depresi dan/atau kecemasan, serta perasaan putus asa dan tidak berdaya, dan perasaan tidak berharga.
Secara psikologis, kemampuan seseorang yang mengalami trauma untuk menangani emosinya dapat terganggu karena kerusakan emosional ini. Seseorang mungkin mengalami kilas balik terhadap trauma, memiliki persepsi yang menyimpang tentang realitas, merasa cemas dan takut, atau mudah tersinggung, mengalami kehilangan kendali atas emosinya, mengalami perasaan bersalah atau malu, dan rasa bersalah, dan takut pada diri sendiri dan/atau yang lain. Emosi ini juga akan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk bekerja secara efisien, serta daya ingat dan konsentrasinya.
Efek jangka panjang dari trauma juga dapat mencakup berbagai masalah psikologis. Gangguan stres pasca trauma, PTSD, dapat menyebabkan berbagai masalah emosional, perilaku, sosial dan bahkan fisiologis. Salah satu kesulitan terbesar yang dialami oleh orang yang menderita PTSD adalah perasaan tidak berdaya. Seseorang dengan PTSD mungkin merasa sulit untuk bekerja, berkomunikasi, berkonsentrasi, dan berteman, dan mungkin ragu-ragu untuk menikah atau memiliki kehidupan keluarga.
Peristiwa traumatis dapat disebabkan oleh berbagai penyebab, seperti kecelakaan, perang, bencana, pemerkosaan, penganiayaan, atau bencana alam. Beberapa peristiwa traumatis dapat menyebabkan situasi yang mengancam jiwa secara langsung. Namun, peristiwa lain mungkin mengharuskan seseorang untuk menanggung rasa sakit dan penderitaan emosional dan psikologis selama bertahun-tahun. Stres traumatis dapat berdampak jangka panjang dan bertahan lama pada kesehatan mental seseorang, menyebabkan mereka menjadi depresi, cemas, dan dalam arti ‘trauma’ setelah peristiwa traumatis. Beberapa efek trauma jangka panjang yang lebih serius termasuk insomnia, serangan panik, gangguan makan, depresi, dan penyalahgunaan zat.
Kerusakan fisik akibat trauma juga dapat berdampak negatif pada suasana hati, perasaan, dan pikiran seseorang. Jika tubuh seseorang terluka dan terluka, mereka mungkin tidak dapat berfungsi secara normal, merasa sedih atau marah, dan mungkin mengalami pikiran atau perilaku untuk bunuh diri. Penting untuk mengambil tindakan jika seseorang mengalami efek trauma jangka panjang ini, karena mereka akan sangat memengaruhi kesejahteraan emosional, mental, dan fisik seseorang.